Home » , » Mengapa Nyamuk Menjadi Resisten dan Susah Dibunuh?

Mengapa Nyamuk Menjadi Resisten dan Susah Dibunuh?


Mengapa Nyamuk Menjadi Resisten dan Susah Dibunuh? Ilustrasi anatomi nyamuk
Illustration showing the anatomy of a mosquito (Culex pipiens).
Ilustrasi yang menunjukkan (anatomi) nyamuk (Culex pipiens).
(Photo credit: Wikipedia)

Obat antinyamuk hanya bisa mengusir, tidak lagi membunuh si nyamuknya. Dari informasi yang dikumpulkan, nyamuk-nyamuk tersebut sudah resisten. Resisten adalah suatu keadaan di mana nyamuk mampu meningkatkan kekebalan tubuhnya. Jika awalnya mereka mati cukup dengan menggunakan chemical sintetic (insektisida) dengan dosis, misalnya sekali semprot, tapi kini tidak. Kondisi ini juga menjadi pertanyaan tersendiri bagi para ahli.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa nyamuk bisa menjadi resisten? Keperkasaan nyamuk saat ini, tidak lepas dari ulah manusia itu sendiri. Masyarakat terlalu bergantung dengan mudahnya menggunakan insektisida setiap hari. Padahal, secara tidak sadar, kebiasaan tersebut telah mengubah gen di dalam tubuh nyamuk.

Contohnya, ada sepuluh nyamuk yang disemprot dengan insektisida, ada yang mati tapi ada juga yang tidak. Dari sepuluh itu, misalnya, delapan mati dan dua tidak.

Nah, dua nyamuk yang tidak mati, rupanya sudah memiliki gen yang tahan terhadap insektisida di dalam tubuhnya. Mengapa bisa demikian? Itu karena setiap makhluk hidup pasti memiliki gen yang tahan terhadap penyakit.

Akhirnya dua nyamuk ini pun akan berkembang biak, masing-masing kawin dengan jenis yang lain hingga akhirnya terbentuk populasi yang setengahnya memiliki ketahanan lebih kebal.

Sementara itu, dari kalangan akademisi telah dilakukan pemetaan terhadap jenis nyamuk aedes aegypti. Diambil sampel nyamuk di beberapa wilayah endemis demam berdarah kemudian diuji kerentanannya.

Dan hasilnya adalah, hampir semua kelurahan nyamuknya sudah dalam tahap resisten. Hanya beberapa yang rentan, artinya aman. Namun, tak sedikit juga yang toleran, sudah mengarah menuju resisten.

Hasil itu pun mengungkapkan ada tiga bahan pembuat insektisida yang tidak lagi mampu mematikan nyamuk. Adalah malathion 0,8 persen, bendiokarb 0,1 persen dan deltametrin 0,025 persen.

Jadi, sekalipun melakukan fogging, jangan menggunakan ketiga insektisida ini. Carilah alternatif lain agar nyamuk menghasilkan generasi yang rentan dan semakin turun kekebalan tubuhnya.

0 komentar:

Posting Komentar