Ubah Limbah Botol Plastik Menjadi Pendingin Ruangan


Ubah Limbah Botol Plastik Menjadi Pendingin Ruangan, Eco Cooler Pendingin Udara Tanpa Listrik

Grey Dhaka dan Grameen Intel Social Bussiness Ltd menciptakan Eco Cooler, Yaitu sebuah pendingin udara tanpa listrik yang menggunakan limbah botol plastik sebagai bahan utamanya. Dengan limbah plastik yang mudah didapatkan dan tanpa menggunakan listrik, Eco Cooler dapat menurunkan suhu di dalam rumah hingga 5 derajat celcius.

Pembuatan Eco Cooler sangat mudah, bahan yang dibutuhkan hanya botol plastik dan papan. Pertama, pada papan dibuat lubang-lubang seukuran mulut botol plastik. Kedua, badan botol plastik dipotong setengah bagian. Ketiga, antara papan dan botol-botol disusun, lalu dipasang pada dinding di rumah, dan posisi Eco Cooler disesuaikan dengan arah aliran angin untuk mendapatkan penurunan suhu yang optimal. Panduan lengkap pembuatan Eco Cooler dapat diunduh di sini.

Ubah Limbah Botol Plastik Menjadi Pendingin Ruangan, Eco Cooler Pendingin Udara Tanpa Listrik

Eco Cooler memiliki prinsip kerja yang sederhana, sama seperti ketika kita meniupkan udara melalui mulut, coba Anda tiupkan udara dengan posisi mulut yang terbuka lebar, dan tiupkan udara dengan mulut yang terbuka kecil. Anda dapat membedakan mulut yang terbuka kecil memiliki suhu yang lebih dingin.

Ubah Limbah Botol Plastik Menjadi Pendingin Ruangan, Eco Cooler Pendingin Udara Tanpa Listrik

Lebih dari 70% penduduk pedesaan Bangladesh tinggal di rumah yang terbuat dari seng, dan selama musim panas yang panjang suhu di dalam rumah seng tersebut dapat mencapai 45 derajat celcius, dengan kondisi ekonomi yang buruk dan infrastruktur listrik yang belum memadai maka muncul lah sebuah ide yaitu Eco Cooler Pendingin Udara Tanpa Listrik.

Catatan : Bisa juga dimodifikasi menggunakan sirkulasi kipas angin jika sudah ada listrik.

Mengapa Nyamuk Menjadi Resisten dan Susah Dibunuh?


Mengapa Nyamuk Menjadi Resisten dan Susah Dibunuh? Ilustrasi anatomi nyamuk
Illustration showing the anatomy of a mosquito (Culex pipiens).
Ilustrasi yang menunjukkan (anatomi) nyamuk (Culex pipiens).
(Photo credit: Wikipedia)

Obat antinyamuk hanya bisa mengusir, tidak lagi membunuh si nyamuknya. Dari informasi yang dikumpulkan, nyamuk-nyamuk tersebut sudah resisten. Resisten adalah suatu keadaan di mana nyamuk mampu meningkatkan kekebalan tubuhnya. Jika awalnya mereka mati cukup dengan menggunakan chemical sintetic (insektisida) dengan dosis, misalnya sekali semprot, tapi kini tidak. Kondisi ini juga menjadi pertanyaan tersendiri bagi para ahli.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa nyamuk bisa menjadi resisten? Keperkasaan nyamuk saat ini, tidak lepas dari ulah manusia itu sendiri. Masyarakat terlalu bergantung dengan mudahnya menggunakan insektisida setiap hari. Padahal, secara tidak sadar, kebiasaan tersebut telah mengubah gen di dalam tubuh nyamuk.

Contohnya, ada sepuluh nyamuk yang disemprot dengan insektisida, ada yang mati tapi ada juga yang tidak. Dari sepuluh itu, misalnya, delapan mati dan dua tidak.

Nah, dua nyamuk yang tidak mati, rupanya sudah memiliki gen yang tahan terhadap insektisida di dalam tubuhnya. Mengapa bisa demikian? Itu karena setiap makhluk hidup pasti memiliki gen yang tahan terhadap penyakit.

Akhirnya dua nyamuk ini pun akan berkembang biak, masing-masing kawin dengan jenis yang lain hingga akhirnya terbentuk populasi yang setengahnya memiliki ketahanan lebih kebal.

Sementara itu, dari kalangan akademisi telah dilakukan pemetaan terhadap jenis nyamuk aedes aegypti. Diambil sampel nyamuk di beberapa wilayah endemis demam berdarah kemudian diuji kerentanannya.

Dan hasilnya adalah, hampir semua kelurahan nyamuknya sudah dalam tahap resisten. Hanya beberapa yang rentan, artinya aman. Namun, tak sedikit juga yang toleran, sudah mengarah menuju resisten.

Hasil itu pun mengungkapkan ada tiga bahan pembuat insektisida yang tidak lagi mampu mematikan nyamuk. Adalah malathion 0,8 persen, bendiokarb 0,1 persen dan deltametrin 0,025 persen.

Jadi, sekalipun melakukan fogging, jangan menggunakan ketiga insektisida ini. Carilah alternatif lain agar nyamuk menghasilkan generasi yang rentan dan semakin turun kekebalan tubuhnya.