Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada umumnya semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas, namun demikian hanya bahan organik (padat, cair) homogen seperti kotoran dan urine (air kencing) hewan ternak yang cocok untuk sistem biogas sederhana. Disamping itu juga sangat mungkin menyatukan saluran pembuangan di kamar mandi atau WC ke dalam sistem Biogas. Biogas merupakan sumber energi terbarukan dan dalam banyak kasus memberikan jejak karbon yang sangat kecil.
Di daerah yang banyak industri pemrosesan makanan antara lain tahu, tempe, ikan pindang atau brem bisa menyatukan saluran limbahnya kedalam system Biogas, sehingga limbah industri tersebut tidak mencemari lingkungan di sekitarnya. Hal ini memungkinkan karena limbah industri tersebut di atas berasal dari bahan organik yang homogen. Jenis bahan organik yang diproses sangat mempengaruhi produktifitas sistem biogas disamping parameter-parameter lain seperti temperatur digester, pH, tekanan dan kelembaban udara.
Salah satu cara menentukan bahan organik yang sesuai untuk menjadi bahan masukan sistem Biogas adalah dengan mengetahui perbandingan Karbon (C) dan Nitrogen (N) atau disebut rasio C/N.
Gas-gas metana, hidrogen, dan karbon monoksida (CO) dapat dibakar atau dioksidasi dengan oksigen. Pelepasan energi ini memungkinkan biogas untuk digunakan sebagai bahan bakar, juga bisa digunakan untuk tujuan pemanasan, seperti memasak. Biogas juga dapat digunakan dalam mesin gas untuk mengubah energi dalam gas menjadi listrik dan panas.
Biogas dapat dikompresi, dengan cara yang sama seperti gas alam yang dikompresi ke CNG, dan digunakan untuk kendaraan bermotor listrik. Di Inggris misalnya, biogas diperkirakan memiliki potensi untuk menggantikan sekitar 17% dari bahan bakar kendaraan. Biogas juga memenuhi syarat untuk subsidi energi terbarukan di beberapa bagian dunia. Biogas dapat dibersihkan dan ditingkatkan untuk standar gas alam ketika menjadi bio metana.